Selasa, 25 Januari 2011

RESPIRASI


R E S P I R A S I



Oleh
Hardiani Madi
2008 15 399






FAKULTASKEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
 PROGRAN STUDI BIOLOGI
UNIVERSITASDARUSSALAM
AMBON
2011

KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Respirasi”.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurna, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan guna untuk memperbaik karyah ini agar dapat mempunyai manfaat bagi Kita sekalian. Dan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan pada masa ini maka sumber intelektual yang sangat di harapkan demi menuju indonesia yang makmur dansejahtera.
            Ucapan terimahkasih Kami sempaikan kepada Bapak, muda-mudahan ilmu yang Ibu berikan punya makna yang sangat besar bagi kami. Dan muda-mudaham Bapak di beri safaat oleh Tuhan Yang maha Esa
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………………………i
Kata Pengantar……………………………………………………………………………..……ii
Daftar Isi…………………………………………………………………………...…………….iii
BAB                I.          PENDHULUAN………………………………………………………….1
1.1.      Latar Belakang…………………………………………………………...1
1.2.  Permasalahan……………………………………………………………….1
1.3.      Tujuan Penulisan…………………………………………………….…...1
BAB                II.        PEMBAHASAN…………………………………………………....……2
                        2.1.      Respirasi………………………………………….…………..……..…...2
                                    1. Respirasi Airob...……………………………………………….....….2
                                    2. Respirasi Anairob………………………………………………….....4
                                    3. Sistem Respirasi………………………………………………….….5
                                                a. Sistem pernafasan Pada Manusia ……………………...…..5
                                                b. Mekanisme Pernafasan Manusia………………………......7
BAB                III.       PENUTUP……………………………………………………………...8
                        3.1.      Kesimpulan………………………………...……………………………..8
                        3.2.      Saran………………………………………………...…………………....8
                        DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................



BAB I
PENDAHULUAN
1.      Pendahuluan

                Pernapasan anaerob dapat juga terjadi di udara terbuka, akan tetapi tidak enggunakan O2 yang tersedia di udara. Maka Respirasi dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan jasad hidup melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk digunakan dalam menjalankan fungsi hidup. Dalam pengertian kegiatan kehidupan sehari-hari, respirasi dapat disamakan dengan pernapasan. Namun demikian, istilah respirasi mencakup proses-proses yang juga tidak tercakup pada istilah pernapasan. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup, mulai dari individu hingga satuan terkecil, sel.           Pada dasarnya, respirasi adalah proses oksidasi yang dialami SET sebagai unit penyimpan energi kimia pada organisme hidup. SET,       Latarbelakan penulisan, dalam hal ini yang melatarbelakani penulis dalam membuat karyah ilmiah ini adalah bersifat diskriptif dan informatik dimana, teori yanh penulis rangkum ini melalui media elektronik dan system website
1.2.Tujuan Penulisan
            Uraian materi respirasi dan system respirasi ini bertujuan untuk memotivkan para maha siswa dan maha siswi agar dapat megetahui dan menaplikasikan ilmu ini dengan baik, dan tujua penulisan ini merupakan sebua momem untuk merefleks teori kualitatif ilmiah, agar menjadi desains dalam dunia global sa’at-sa’at ini. Dan tujuan ini pula berniat untuk membangun maha siswa-maha siswi di bumi darussala ambon menjadi maha siswa yang berbakat dan berkualitas

1.1.  Latar Belakang

            Dalam penulisan makalah ini Kami menggunakan media Elektronik (internet) dan buku-buku panduan lain refrensi pengambilan teori, dengan demikian yang menjadi pokok utama yang melatar belakangi Kami disini adalah bagaimana, kami dapat mendefenisikan teori dalam bentuk karyah ilmiah. Dalam sistem website ini juga merupakan sebagian dari media perlengkapan teori untuk mempermudakan peminat, pembaca, dan bahkan layanan umum, untuk dapat mengambil teori yang dibutuhkan, yakni sebagai refrensi untuk mengulas sebagaimana deskriptif.

BAB    II
PEMBAHASAN
Di dalam tubuh makhluk hidup terjadi pula pembakaran gula dan zat organik lainnya, namun pembakaran tersebut atau oksidasi tersebut tidak membutuhkanm api, melainkan berlangsung dengan pertolongan enzim dan terjadi pada temperatur yang normal. Sebgaian energi yang tinbul karenanya berupa panas dan sebagian lagi adalah berupa energi yang digunakan untuk proses pembentukan zat organik, aktivitas osmosis, penimbunan garam, pengaliran protoplasma, pembelahan sel, dan lain-lain.
Jika suatu biji ditumbuhkan dalam tempat gelap, maka makin hari makin bertambah beratnya, hal ini karena biji telah banyak meresap air, seangkan sebenarnya biji tersebut telah kehilangan sebagian dari zat organiknyaHal ini dibutuhkan untuk energi dalam proses pertumbuhan biji tersebut. Pengubahan ini merupakan proses pernapasasan atau respirasi.
Hal ini berarti menyusutnya zat organik, penggunaan O2 dan pengeluaran CO2 dan timbulnya panas (energi) merupakan manifestasi dari proses respirasi yang terjadi dalam tiap-tiap sel hidup.
1.      Respirasi Aerob
Respirasi aerob adalah suatu proses pernapasan yang membutuhkan oksigen dari udara. Perbandingan antara pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 dalam respirasi dikenal dengan Kosien Respirasi (KR) yaitu CO2/O2 = 1 Air yang terlkepas hasil proses respirasi disebut dengan air metabolisma.
                    Pada tanaman tingkat tinggi yang berklorofil, umumnya gula yang mempunyai 6 atom C sebagai substratnya, Jika terdapat lemak, maka akan mengalami oksidasi setelah heksosa habis untuk menjadi substrat dalam respirasi. Untuk itu lemak harus berubah dahulu menjadi asam lemak dan gliserol. Jika persedian Lemak dan Karbohidrat habis, maka barulah protein dibongkar menjadi asam amino dan kemudian dioksidasi.
Kosien respirasi dapat menyimpang, factor-faktor yang mempengaruhi macam-macam subtansi adalah:
Substrat Heksosa jumlah C = Jumlah O, K.R = 1.0
Substrat Proteinjumlah C > jumlah O; K.R =
Substrat Lemak, Jumlah C > Jumlah O;K.R
Substrat Asam Organik, Jumlah C > 1,0 (1,33)

1.      Temperatur
Mempunyai Temperatur pengaruh besar dalam respirasi. Pada 0o C respirasi sangatlah sedikit. Pada suhu 30oC – 40oC respirasi sangat aktif, tetapi dalam waktu yang terbatas, kemudian kegiatan respirasi menurun.
2.      Kadar O2 di udara
Umumnya jika konsentrasi oksigen di udara menyimpang sedikit dari 20% tidak akan terlalu mempengaruhi proses respirasi, dan tergantung dari jenis tanamannya. Sedangkan bilaoksigen terbatas atau bahkan tidak ada, maka respirasi dapat berlangsung secara anaerob
3.      Konsentrasi CO2 di udara
Penyimpangan pada konsentrasi CO2 di udara tidak terlalu mempengaruhi proses respirasi. Pada tanaman Sawi konsentrasi CO2 sangat tinggi proses respirasi berjalanlambat, sebaliknya pada umbi kacang, respirasi akan efektif pada kadar CO2 yang meningkat. Jika konsentrasi CO2 naik sampai 10% dan konsentrasi O2 turun 0% maka respirasi akan terhenti.
4.       Persediaan air
Pada kondisi air minimal maka proses respirasi sangat sedikit, sedangkan pada daun-daun yang mulai layu, kegiatan respirasi lebih aktif karena bertamnbahnya timbunan tepung oleh adanya aktivitas enzim.
5.      Cahaya
Cahaya dibutuhkan dalam fotosintesis sehingga akan meningkatkan kualitas substrat untuk mengefektifkan proses respirasi
6.      Luka
Jika suatu jaringan terluka maka kegiatan respirasi akan meningkat sebagi manifestasi aktivitas sel-sel parenkim yang berusaha menutup luka.
2.      Respirasi Anaerob
                Pernapasan anaerob dapat juga terjadi di udara terbuka, akan tetapi tidak enggunakan O2 yang tersedia di udara. Pernapasan Anaerob juga lazim disebut fermentasi, walaupun tidak semua fermentasi itu anaerob. Pada instinya kegiatan tersebut adalah upaya untuk mendapatkan energi. Energi yang diperoleh melalui fermentasi lebih sedikit dibandingkan dengan pernapasan biasa.
                 Maka Respirasi dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan jasad hidup melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk digunakan dalam menjalankan fungsi hidup. Dalam pengertian kegiatan kehidupan sehari-hari, respirasi dapat disamakan dengan pernapasan. Namun demikian, istilah respirasi mencakup proses-proses yang juga tidak tercakup pada istilah pernapasan. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup, mulai dari individu hingga satuan terkecil, sel. Apabila pernapasan biasanya diasosiasikan dengan penggunaan oksigen sebagai senyawa pemecah, respirasi tidak melulu melibatkan oksigen.
            Pada dasarnya, respirasi adalah proses oksidasi yang dialami SET sebagai unit penyimpan energi kimia pada organisme hidup. SET, seperti molekul gula atau asam-asam lemak, dapat dipecah dengan bantuan enzim dan beberapa molekul sederhana. Karena proses ini adalah reaksi eksoterm (melepaskan energi), energi yang dilepas ditangkap oleh ADP atau NADP membentuk ATP atau NADPH. Pada gilirannya, berbagai reaksi biokimia endotermik (memerlukan energi) dipasok kebutuhan energinya dari kedua kelompok senyawa terakhir ini.
            Kebanyakan respirasi yang dapat disaksikan manusia memerlukan oksigen sebagai oksidatornya. Reaksi yang demikian ini disebut sebagai respirasi aerob. Namun demikian, banyak proses respirasi yang tidak melibatkan oksigen, yang disebut respirasi anaerob. Yang paling biasa dikenal orang adalah dalam proses pembuatan alkohol oleh khamir Saccharomyces cerevisiae. Berbagai bakteri anaerob menggunakan belerang (atau senyawanya) atau beberapa logam sebagai oksidator.
Respirasi dilakukan pada satuan sel. Proses respirasi pada organisme eukariotik terjadi di dalam mitokondria.
3.      Sistem Respirasi

            Respirasi adalah suatu proses pertukaran gas oksigen (O2) dari udara oleh organisme hidup yang dgunakan untuk serangkaian metabolisme yang akan menghasilkan karbondioksida (CO2) yang harus dikeluarkan, karena tidak dibutuhkan oleh tubuh. Setiap makluk hidup melakukan pernafasan untuk memperoleh oksigen O2 yang digunakan untuk pembakaran zat makanan di dalam sel-sel tubuh. Alat pernafasan setiap makhluk tidaklah sama, pada hewan invertebrata memiliki alat pernafasan dan mekanisme pernafasan yang berbeda dengan hewan vertebrata.
a.      Sistem Pernapasan Pada Manusia

            Organ-organ pernafasan yang dimiliki oleh manusiameliputi semua struktur yang  menghubungkan udara dari dan ke paru-paru. Organ tersebut antara lain:
a. Hidung
            Hidung terdiri dari lubang hidung, rongga hidung, dan ujung rongga hidung.
Rongga hidung banyak memiliki kapiler darah, dan selalu lembap dengan adanya lendir yang dihasilkan oleh mukosa. Didalam hidung udara disaring dari benda-benda asing yang tidak berupa gas agar tidak masuk ke paru-paru. Selain itu udara juga disesuaikan suhunya agar sesuai dengan suhu tubuh.
b.Faring

            Faring merupakan ruang dibelakang rongga hidung, yang merupakan jalan masuknya udara dsri ronggs hidung. Pada ruang tersebut terdapat klep (epiglotis) yang bertugas mengatur pergantian perjalanan udara
pernafasan dan makanan.
c. Laring
            Laring/pangkal batang tenggorokan / kotak suara. Laring terdiri atas tulang rawan, yaitu jakun, epiglotis, (tulang rawan penutup) dan tulang rawan trikoid (cincin stempel) yang letaknya paling bawah. Pita suara terletak di dinding laring bagian dalam.
d. Trakhea
            Trakea atau batang tenggorokan merupakan pita yang tersusun atas otot polos dan tulang rawan yang berbentuk hurup ’C’ pada jarak yang sangat teratur. Dinding trakea tersusun atas tiga lapisan jaringan epitel yang dapat menghasilkan lendir yang berguna untuk menangkap dan mengembalikan benda-benda asing ke hulu saluran pernafasan sebelum masuk ke paru-paru bersama udara penafasan.
e. Bronkus
            Merupakan cabang batang tenggorokan yang jumlahnya sepasang, yang satu
menuju ke paru-paru kiri dan yang satunya menuju paru-paru kanan. Dinding bronkus terdiri atas lapisan jaringan ikat, lapisan jaringan epitel, otot polos dan cincin tulang rawan. Kedudukan bronkus yang menuju kekiri lebih mendatar dari pada ke kanan. Hal ini merupakan salah satu sebab mengapa paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit.
f. Bronkiolus
            Bronkeolus merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis dan salurannya lebih tipis. Bronkeolus bercabang-cabang menjadi bagian yang lebih halus.
g. Alveolus
            Saluran akhir dari saluran pernafasan yang berupa gelembung-gelembung udara. Dinding aleolus sanat tipis setebal silapis sel, lembap dan berdekatan dengan kapiler-kapiler darah. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya luasnya daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas. Pada bagian alveolus inilah terjadi pertukaran gas-gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah, sedangkan perukaran CO2 dari sel-sel tubuh ke udara bebas terjadi.
h. Paru-paru
            Paru-paru terletak dalam rongga dada dibatasi oleh otot dada dan tulang rusuk, pada bagian bawah dibatasi oleh otot dafragma yang kuat. Paru-paru merupakan himpunana dari bronkeulus, saccus alveolaris dan alveolus. Diantara  selaput dan paru-paru terdapat cairan limfa yang berfungsi untuk melindungi paru- paru pada saat mengembang dan mengempis. Mengembang dan mengempisnya paru-paru  disebabkan karena adanya perubahan tekana rongga dada.
Paru-paru kanan
o   berlobus tiga
o   Bronkus kanan bercabang tiga
Paru-paru kiri
o   berlobus dua
o   Bronkuis kiri bercabang dua
o   Posisinya lebih mendatar
Dibungkus oleh lapisanpleur a yang berfungsi menghindari gesekan saat bernafas

b.      Mekanisme Pernafasan Manusia.

            Pada saat bernafas terjadi kegiatang inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi adalah pemasukan gas O2 dan udara atmosfer ke dalam paru-paru, sedangkan espirasi adalah pengeluaran gas CO2 dan uap air dari paru-paru ke luar tubuh.setiap menitnya kita melakukan kegiatang inspirasi dan espitrasi kurang lebih 16-18 kali. Pernafasan pada manusia dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:
a  Pernafasan dada
            Pada pernafasan dada otot yang erperan penting adalah otot antar tulang rusuk. Otot tulang rusuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu otot tulang rusuk luar yang berperan dalam mengangkat tulang-tulang rusuk dan tulang rusuk dalam yang berfungsi menurunkan atau mengembalikan tulang rusuk ke posisi semula. Bila otot antar tulang rusuk luar berkontraksi, maka tulang rusuk akan terangkat sehingga volume dada bertanbah besar. Bertambah besarnya akan menybabkan tekanan dalam rongga dada lebih kecil dari pada tekanan rongga dada luar.    Karena tekanan uada kecil pada rongga dada menyebabkan aliran udara mengalir dari luar tubuh dan masuk ke dalam tubuh, proses ini disebut proses ’inspirasi’
Sedangkan pada proses espirasi terjadi apabila kontraksi dari otot dalam, tulang rusuk kembali ke posisi semuladan menyebabkan tekanan udara didalam tubuh meningkat. Sehingga udara dalam paru-paru tertekan dalam rongga dada, dan aliran udara terdorong ke luar tubuh, proses ini disebut ’espirasi’.

BAB    III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
            Respirasi dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan jasad hidup melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk digunakan dalam menjalankan fungsi hidup. Dalam pengertian kegiatan kehidupan sehari-hari, respirasi dapat disamakan dengan pernapasan. Namun demikian, istilah respirasi mencakup proses-proses yang juga tidak tercakup pada istilah pernapasan. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup, mulai dari individu hingga satuan terkecil, sel.           Pada dasarnya, respirasi adalah proses oksidasi yang dialami SET sebagai unit penyimpan energi kimia pada organisme hidup. SET, seperti molekul gula atau asam-asam lemak, dapat dipecah dengan bantuan enzim dan beberapa molekul sederhana. Karena proses ini adalah reaksi eksoterm (melepaskan energi), energi yang dilepas ditangkap oleh ADP atau NADP membentuk ATP atau NADPH. Pada gilirannya, berbagai reaksi biokimia endotermik (memerlukan energi) dipasok kebutuhan energinya dari keduakelompok senyawa terakhir ini
 3.2. Saran
Dalam system penulisan makalah ini saya sebagai penulis belum dapat mengakui bahwamakalah ini benar-benar sempurna, maka penulis membutuhkan saran dan keritikan untu membangun agar dapat memperbaiki karyah ini, dan muda-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan kepadagenerasipenerus bangsa.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar