Selasa, 25 Januari 2011

INSECTA

BAB I
PENDAHULUAN



            Serangga (disebut pula Insecta, dibaca "insekta") adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang); karena itulah mereka disebut pula Hexapoda (dari bahasa Yunani yang berarti "berkaki enam")
            Kajian mengenai peri kehidupan serangga disebut entomologi. Serangga termasuk dalam kelas insekta (subfilum Uniramia) yang dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah, dan tabuhan), dan Lepidoptera (misalnya kupu-kupu dan ngengat). Kelompok Apterigota terdiri dari 4 ordo karena semua serangga dewasanya tidak memiliki sayap, dan 25 ordo lainnya termasuk dalam kelompok Pterigota karena memiliki sayap
Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi.[1] Ukuran serangga relatif kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di bumi.
1.1.  Latar Belakang
            Dalam penulisan makalah ini Kami menggunakan media Elektronik (internet) dan buku-buku panduan lain refrensi pengambilan teori, dengan demikian yang menjadi pokok utama yang melatar belakangi Kami disini adalah bagaimana, kami dapat mendefenisikan teori dalam bentuk karyah ilmiah.
Dalam sistem website ini juga merupakan sebagian dari media perlengkapan teori untuk mempermudakan peminat, pembaca, dan bahkan layanan umum, untuk dapat mengambil teori yang dibutuhkan, yakni sebagai refrensi untuk mengulas sebagaimana deskriptif.

1.2.  Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai bahan pelengkap tugas mata kuliah “Zoologi Invetebrata” pada Program Studi Ilmu Biologi fakultas Keguran Tujuan utama dalam hal ini adalah untuk memotifasikan civitas akademika agar menjadi insane yang cerdas dan berprestasi guna melanjutkan cita-cita bangsa dan Negara serta khususnya bagi penulis sebagai tambahan ilmu pengetahuan.
BAB    II
PEMBAHASAN
2.1. Insecta
            Serangga adalah satu-satunya invertebrata telah mengembangkan kemampuan penerbangan aktif, dan ini telah memainkan peranan penting dalam keberhasilan mereka, 186 Otot-otot ini dapat kontrak beberapa kali untuk setiap impuls saraf tunggal, memungkinkan sayap untuk mengalahkan lebih cepat daripada yang biasanya mungkin. Setelah otot-otot mereka melekat pada exoskeletons mereka lebih efisien dan memungkinkan koneksi otot lebih; krustasea juga menggunakan metode yang sama, meskipun semua laba-laba menggunakan tekanan hidrolik untuk memperpanjang kaki mereka, sistem diwarisi dari nenek moyang mereka pra-Artropoda.  
            Serangga memiliki tubuh tersegmentasi didukung oleh exoskeleton, penutup luar yang keras terbuat kebanyakan dari kitin. Segmen tubuh disusun menjadi tiga unit khas tetapi saling berhubungan, atau tagmata:. Kepala, dada, dan perut yang,  pusat mendukung sepasang antena sensor, sepasang mata majemuk, dan, jika ada, 2:59 sederhana mata (atau ocelli) dan tiga set dengan berbagai pelengkap dimodifikasi yang membentuk mulut. dada ini memiliki enam tersegmentasi kaki-satu masing-masing pasangan untuk prothorax, mesothorax dan segmen metathorax yang membentuk dada-dan, jika ada dalam spesies, dua atau empat sayap. perut ini terdiri dari sebelas segmen, meskipun dalam beberapa spesies serangga segmen ini mungkin digabungkan bersama-sama atau dikurangi ukurannya. perut ini juga berisi sebagian besar struktur internal pencernaan, pernapasan, ekskresi dan reproduksi:22-48 Ada banyak variasi dan adaptasi banyak di bagian tubuh terutama serangga sayap, kaki, antena, mulut-bagian lain-lain.
Kajian mengenai peri kehidupan serangga disebut entomologi. Serangga termasuk dalam kelas insekta (subfilum Uniramia) yang dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah, dan tabuhan), dan Lepidoptera (misalnya kupu-kupu dan ngengat). Kelompok Apterigota terdiri dari 4 ordo karena semua serangga dewasanya tidak memiliki sayap, dan 25 ordo lainnya termasuk dalam kelompok Pterigota karena memiliki sayap.
Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi.Ukuran serangga relatif kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di bumi.

a.      Sejarah
* Keaneka-ragaman serangga telah terdapat pada periode Carboniferous (sekitar 300 juta tahun yang lalu).
* Pada periode Permian (270 juta tahun yang lalu) beberapa kelompok serangga telah menyerupai bentuk yang dijumpai sekarang.
* Sayap pada serangga mungkin pada awalnya berevolusi sebagai perluasan kutikula yang membantu tubuh serangga itu menyerap panas, kemudian baru menjadi organ untuk terbang Pandangan lain menyarankan bahwa sayap memungkinkan hewan itu meluncur dari vegetasi ke tanah, atau bahkan berfungsi sebagai insang dalam serangga akuatik. Hipotesis lain menyatakan bahwa sayap serangga berfungsi untuk berenang sebelum mereka berfungsi untuk terbang

b.      Kemampuan

            Salah satu alasan mengapa serangga memiliki keanekaragaman dan kelimpahan yang tinggi adalah kemampuan reproduksinya yang tinggi, serangga bereproduksi dalam jumlah yang sangat besar, dan pada beberapa spesies bahkan mampu menghasilkan beberapa generasi dalam satu tahun.
            Kemampuan serangga lainnya yang dipercaya telah mampu menjaga eksistensi serangga hingga kini adalah kemampuan terbangnya. Hewan yang dapat terbang dapat menghindari banyak predator, menemukan makanan dan pasangan kawin, dan menyebar ke habitat baru jauh lebih cepat dibandingkan dengan hewan yang harus merangkak di atas permukaan tanah.
            Umumnya serangga mengalami metamorfosis sempurna, yaitu siklus hidup dengan beberapa tahapan yang berbeda: telur, larva, pupa, dan imago . Beberapa ordo yang mengalami metamorfosis sempurna adalah Lepidoptera, Diptera, Coleoptera, dan Hymenoptera. Metamorfosis tidak sempurna merupakan siklus hidup dengan tahapan : telur, nimfa, dan imago Peristiwa larva meniggalkan telur disebut dengan eclosion.[rujukan?] Setelah eclosion, serangga yang baru ini dapat serupa atau beberapa sama sekali dengan induknya . Tahapan belum dewasa ini biasanya mempunyai ciri perilaku makan yang banyak
            Pertumbuhan tubuh dikendalikan dengan menggunakan acuan pertambahan berat badan, biasanya dalam bentuk tangga dimana pada setiap tangga digambarkan oleh lepasnya kulit lama (exuvium), dimana proses ini disebut molting. Karena itu pada setiap tahapan, serangga tumbuh sampai dimana pembungkus luar menjadi terbatas, setelah ditinggalkan lagi dan seterusnya sampai sempurna

2.2. Ragam

            Lebih dari 800.000 spesies insekta sudah ditemukan. Terdapat 5.000 spesies bangsa capung (Odonata), 20.000 spesies bangsa belalang (Orthoptera), 170.000 spesies bangsa kupu-kupu dan ngengat (Lepidoptera), 120.000 bangsa lalat dan kerabatnya (Diptera), 82.000 spesies bangsa kepik (Hemiptera), 360.000 spesies bangsa kumbang (Coleoptera), dan 110.000 spesies bangsa semut dan lebah (Hymenoptera).

            Ordo Lepidoptera ketika fase larva memiliki tipe mulut pengunyah, sedangkan ketika imago memiliki tipe mulut penghisap. Adapun habitat dapat dijumpai di pepohonan . Ordo Collembola memiliki ciri khas yaitu memiliki collophore, bagian yang mirip tabung yang terdapat pada bagian ventral di sisi pertama segmen abdomen .Ada beberapa dari jenis ini yang merupakan karnivora dan penghisap cairan . Umumnya Collembolla merupakan scavenger yang memakan sayuran dan jamur yang busuk, serta bakteri, selain itu ada dari jenis ini yang memakan feses Artropoda, serbuk sari, ganggang, dan material lainnya Ordo Coleoptera memliki tipe mulut pengunyah dan termasuk herbivore. Habitatnya adalah di permukaan tanah, dengan membuat lubang, selain itu juga membuat lubang pada kulit pohon, dan ada beberapa yang membuat sarang pada dedaunan . Ordo Othoptera termasuk herbivora, namun ada beberapa spesies sebagai predator. Tipe mulut dari ordo ini adalah tipe pengunyah. Ciri khas yang dapat dijumpai yaitu sayap depan lebih keras dari sayap belakang
            Ordo Dermaptera mempunyai sepasang antenna, tubuhnya bersegmen terdiri atas toraks dan abdomen . Abdomennya terdapat bagian seperti garpu .Ordo Diplura memiliki mata majemuk, tidak terdapat ocelli, dan tarsinya terdiri atas satu segmen. Habitatnya di daerah terrestrial, dapat ditemukan di bawah batu, di atas tanah, tumpukan kayu, di perakaran pohon, dan di gua. Ordo ini merupakan pemakan humus . Ordo Hemiptera memiliki tipe mulut penusuk dan penghisap. Ada beberapa yang menghisap darah dan sebagian sebagai penghisap cairan pada tumbuhan. Sebagian besar bersifat parasit bagi hewan, tumbuhan, maupun manusia. Ordo ini banyak ditemukan di bagian bunga dan daun dari tumbuhan, kulit pohon, serta pada jamur yang busuk . Ordo Odonata memiliki tipe mulut pengunyah. Umumnya Ordo ini termasuk karnivora yang memakan serangga kecil dan sebagian bersifat kanibal atau suka memakan sejenis. Habitatnya adalah di dekat perairan. Biasanya ditemukan di sekitar air terjun, di sekitar danau, dan pada daerah bebatuan.
            Sub kelas Diplopoda memiliki ciri tubuh yang panjang seperti cacing dengan beberapa kaki, beberapa memiliki kaki berjumlah tiga puluh atau lebih, dan segmen tubuhnya menopang dua bagian dari tubuhnya.Hewan jenis ini memiliki kepala cembung dengan daerah epistoma yang besar dan datar pada bagian bawahnya . Habitatnya adalah di lingkungan yang basah, seperti di bawah bebatuan, menempel pada lumut, di perakaran pohon, dan di dalam tanah. Tipe mulutnya adalah pengunyah . Beberapa dari jenis ini merupakan scavenger dan memakan tumbuhan yang busuk, selain itu ada beberapa yang merupakan hama bagi tanaman.
2.3. Ciri-ciri
            Tubuh dapat dibedakan dengan jelas antara kepala, dada dan perut. Kepala dengan:
 Satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (ocellus), dan satu pasang antena sebagai alatperaba.
 Alat mulut yang disesuaikan untuk mengunyah, menghisap, menjilat dan menggigit.
Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium)
Dada ( thorax ) terdiri atas tiga ruas, yaitu :
Prothorax
Metathorax
Pada segmen terdapat sepasang kaki.
Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya,yakni :
Kaki untuk menggali ( anjing tanah )
Kaki untuk meloncat ( belalang )
Kaki untuk berenang ( kumbang air )
Kaki untuk pengumpil serbuk sari
Kaki untuk berjalan ( kumbang tanah )
Kaki untuk memegang ( belalang sembah )
            Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Fosil-fosilnya dapat dirunut hingga ke masa Ordovicius. Fosil kecoa dan capung raksasa primitif telah ditemukan. Sejumlah anggota Diptera seperti lalat dan nyamuk yang terperangkap pada getah juga ditemukan.

2.4. Metamorfosis pada Serangga
            Pada setiap mesotoraks (mesothorax) dan metatoraks (metathorax) terdapat dua pasang sayap, tetapi ada pula yang tidak memiliki sayap. Perut (abdomen) memiliki sebelas (11) ruas atau beberapa ruas saja. Pada belalang betina, bagian belakang perut terdapat ovipositor yang berfungsi untuk meletakkan telurnya. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau membran tympanum. Alat pencernaan terdiri atas: mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, rektum dan anus. Sistem saraf tangga tali. Sistem pernafasan dengan sistem trakhea. Sistem peredaran darah terbuka. Alat kelamin terpisah (jantan dan betina), pembuahan internal. Tempat hidup di air tawar dan darat. Umumnya serangga mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) dari telur sampai dewasa.
            Hewan ini juga merupakan contoh klasik metamorfosis. Setiap serangga mengalami proses perubahan bentuk dari telur hingga ke bentuk dewasa yang siap melakukan reproduksi. Pergantian tahap bentuk tubuh ini seringkali sangat dramatis. Di dalam tiap tahap juga terjadi proses "pergantian kulit" yang biasa disebut proses pelungsungan. Tahap-tahap ini disebut instar. Ordo-ordo serangga seringkali dicirikan oleh tipe metamorfosisnya.

2.5. Morfologi Serangga

            Secara morfologi, tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama, sementara bentuk pradewasa biasanya menyerupai moyangnya, hewan lunak beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala (caput), dada (thorax), dan perut (abdomen).

BAB III
PENUTUP


3.1. Kesempulan

            Serangga memiliki tubuh tersegmentasi didukung oleh exoskeleton, penutup luar yang keras terbuat kebanyakan dari kitin. Segmen tubuh disusun menjadi tiga unit khas tetapi saling berhubungan, atau tagmata:. Kepala, dada, dan perut yang,  pusat mendukung sepasang antena sensor, sepasang mata majemuk, dan, jika ada, 2:59 sederhana mata (atau ocelli) dan tiga set dengan berbagai pelengkap dimodifikasi yang membentuk mulut. dada ini memiliki enam tersegmentasi kaki-satu masing-masing pasangan untuk prothorax, mesothorax dan segmen metathorax yang membentuk dada-dan, jika ada dalam spesies, dua atau empat sayap. perut ini terdiri dari sebelas segmen, meskipun dalam beberapa spesies serangga segmen ini mungkin digabungkan bersama-sama atau dikurangi ukurannya. perut ini juga berisi sebagian besar struktur internal pencernaan, pernapasan, ekskresi dan reproduksi:22-48 Ada banyak variasi dan adaptasi banyak di bagian tubuh terutama serangga sayap, kaki, antena, mulut-bagian lain-lain.
Exoskeleton


3.2. Saran

            Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran yang dapat disampaikan adalah:
Serangga ( Insecta ) juga dapat di sebut hewan mitogenesis. Artinya dapat membawa manfaat                   bagi kita



Tidak ada komentar:

Posting Komentar